Senin, 02 Agustus 2010

PP. Darul Falah Ki Ageng Mbodo, Sendangsari, Tambirejo, Toroh-grobogan

Darul Falah ki Ageng Mbodo orang menyebutnya “pondok mbodo”, pesantren yang dipimpin
kyai muda dengan tampilan gaul humoris namun selalu bijak dalam bertindak dan  masih melekat
jiwa ke-salafannya,  sehingga sebagian program pendidikannya masih  menganut metode  salaf.
Mulai  dari system sorogan, mukhofadhoh (hafalan),  sawir (musyawaroh)  dan  memaknai kitab
dengan utawi ika-iku “istilah awamnya”.
       ABAH (panggilan sehari-hari pada beliau)  juga membuka  diri untuk para santrinya agar
tidak ketinggalan zaman dengan memberi beberapa materi tambahan  les Komputer dan bahasa
inggris yang diajar oleh para ahli yang kebetulan menjadi anggota  pengajian tafsir  “Al Ibris”
setiap  malam  selasa,  Kyai yang bernama  lengkap Muhamad Gufron ini sempat menimba  ilmu
di beberapa Pesantren diantaranya; Banten (Mbah Dimyati Pandeglang Banten), Jombang(Abah-
Umar Faruq Ringin Agung), Jepara (Mbah Sobib), Pati (Gus Aniq Muhamadun} dan  perjalanan
mondok terakhirnya berlabuh di pondok pesantren Darul Falah Bareng Kudus yang diasuh Khod-
rotus  Syeh  KH. Ahmad Basyir. Disana beliau  menghatamkan   Alfiah Ibnu Malik  dan  Ahya’
Ulumuddin 4 juz serta menghatamkan  puasa dalail khoirot 9 tahun,
       Darul falah Ki Ageng mbodo berdiri tanggal 21 september 2005. Sampai saat ini masih
taraf Men-ta’arufkan diri  Pada khalayak umum. Dan Alhamdulilah dengan jam  terbang  yang
relatif baru, pondok mbodo sudah meluluskan santri hatam Alqur’an dan Tafsirnya 2 generasi
yang sudah handal ilmu agamanya dan terhitung sejak tahun 2007 Pondok Mbodo juga menam-
pung santri yang yatim dan duafa’ dibebaskan dari sahriyah dan kebutuhan hariannya ditangung
penderek-penderek Abah yang mampu. Semoga Alloh selalu merahmati perjalanan  Darul Falah
Ki Ageng Mbodo dalam memperjuangkan agam Islam.  (Amiiin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar